Posted by Bustamam Ismail on November 5, 2008
HARUN adalah kakak kandung Nabi Musa. Kisahnya di dalam Al-Qur’an selalu disebut bersama dengan kisah adiknya itu. Ia mendampingi Nabi Musa menemui Fir’aun untuk meminta agar Fir’aun melepaskan Bani Israil dari perbudakan ,Mereka menyampaikan wahyu Tuhan kepada raja Mesir itu, dan mengingatkannya serta meluruskan jalan hidupnya yang melampaui batas (tidak rela melepaskan Bani Israil dari perbudakan) serta menyimpang dari ajaran Allah Swt.
Dengan lemah lembut, Musa dan Harun menghadapi keangkuhan Fir’aun yang mengaku diri tuhan. Akhirnya Musa dan Harun berhasil membawa keluar Bani Israil dari Mesir. Ketika sampai di sekitar Gunung Sinai, Nabi Musa meninggalkan Bani Israil selama 40 hari untuk menemui Tuhan di puncak Gunung Sinai, Harun diserahi tugas menjaga kaumnya. Ia sempat mengingatkan mereka karena menyembah berhala lagi. Ia wafat lebih dulu dari Nabi Musa dan dikuburkan di Bukit Hur di Gurun Sinai.
FASIH BERBICARA
Harun memiliki kemampuan berbahasa lebih fasih daripada adiknya. Karena itu, Musa memohon kepada Allah Swt. agar mengutus Harun mendampinginya menemui Fir’aun.
Permohonan itu dimaksudkan untuk membenarkan kata-kata yang disampaikan Musa, karena ia khawatir Fir’aun akan mendustakannya.
NABI DAN RASULHarun memiliki kemampuan berbahasa lebih fasih daripada adiknya. Karena itu, Musa memohon kepada Allah Swt. agar mengutus Harun mendampinginya menemui Fir’aun.
Permohonan itu dimaksudkan untuk membenarkan kata-kata yang disampaikan Musa, karena ia khawatir Fir’aun akan mendustakannya.
Harun diangkat oleh Allah Swt. menjadi nabi dan rasul untuk membantu tugas kerasulan Nabi Musa. Ketika hendak mendatangi Fir’aun, mereka diperintahkan oleh Allah Swt. agar mengaku sebagai utusan Allah Swt. kepada Fir’aun. Mereka menghadap Fir’aun dengan berbekalkan bukti-bukti kerasulan mereka dari Tuhan
LOH TAURAT
Setelah pulang dari Gunung Sinai, Musa marah kepada kaumnya dan menegur kakaknya, Harun.
Karena demikian marah dan sedih, seperti diceritakan Al-Qur’an, Musa melemparkan loh-loh (Taurat) yang baru diterimanya dari Tuhan dan memegang rambut kepala Harun, sambil
menariknya ke arahnya. Sesudah amarahnya reda, barulah diambilnya kembali loh-loh (Taurat) itu, karena di dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tuhan
SAMIRI
Ketika hendak menerima wahyu Allah Swt. di Gunung Sinai, Harun diserahi amanah oleh Musa untuk memimpin Bani Israil. Selama ditinggal oleh Musa, kaumnya membuat kekacauan. Dalam suasana itu, muncul Samiri yang mengaku layak menjadi pemimpin Bani Israil.
Ia membuat patung anak lembu dari emas sebagai sesembahan. Melihat kaumnya menjadi kufur, Harun mengingatkan kesesatan mereka. Ia berusaha menghentikan kekufuran kaumnya, namun hati mereka benar-benar keras.
http://hbis.wordpress.com/2008/11/05/kisah-nabi-harun-as/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar